“maukah kau mengukur waktu bukan dengan tahun, melainkan seberapa lama cinta kita bertahan?” tanyamu di malam tahun baru.
“pelukan adalah senyuman yang memiliki sepasang lengan,” katamu sambil memelukku.
“kata-kata selalu cemburu kepada lengan,” katamu sambil memasukkan tubuhmu ke sepasang lenganku.
“memendam cinta itu serakah,” katamu meminta aku mengatakan ‘aku mencintaimu’.
“seni itu hadir sebab hidup tak pernah cukup,” katamu sambil menyodorkan sehelai kertas berisi puisi cinta yang baru selesai kautulis.
“doa adalah lagu pengantar tidur buat harapan,” katamu selalu sambil tersenyum seusai berdoa.
“pikiran yang berawan tak akan pernah melihat hari yang cerah,” katamu ketika melihat aku murung.
“pelukan adalah senyuman yang memiliki sepasang lengan,” katamu sambil memelukku.
“kata-kata selalu cemburu kepada lengan,” katamu sambil memasukkan tubuhmu ke sepasang lenganku.
“memendam cinta itu serakah,” katamu meminta aku mengatakan ‘aku mencintaimu’.
“seni itu hadir sebab hidup tak pernah cukup,” katamu sambil menyodorkan sehelai kertas berisi puisi cinta yang baru selesai kautulis.
“doa adalah lagu pengantar tidur buat harapan,” katamu selalu sambil tersenyum seusai berdoa.
“pikiran yang berawan tak akan pernah melihat hari yang cerah,” katamu ketika melihat aku murung.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentarnya